

Disini @hyudee menjelaskan semua foto-foto hasil jepretannya secara gamblang sehingga tidak sulit untuk memahami apa yang sedang disampaikanya, salah satunya foto Masjid Agung Semarang dengan latar belakang langit yang mendung sehingga menghasilkan sebuah foto yang dramastis. Disini dijelaskan juga bahwa memotret menggunakan kamera hp atau gadget sejenisnya mempunyai kelemahan soal kualitas ketajaman gambar dan pencahayaan, bisa dipastikan memotret menggunakan hp akan lebih bagus dilakukan pada siang hari karena terbantu oleh pencahayaan sinar matahari. Di akhirn penyampainya ada beberapa tips-tips memotret dari ustadz @hyudee : tips yang pertama banyaklah memotret dan berkreasilah, karna semakin banyak kita memotret maka semakin banyak kita tahu apa yang kita foto tapi jangan lupa memperhatikan backgorund, pencahayaan, angel dan atur komposisi semenarik mungkin, tips yang kedua belajarlah dari apa yang sudah dipotret, jangan malu melihat foto-foto lama hasil jepretan kita karna itu bisa menjadikan perbandingan untuk potret selanjutnya.
Memasuki sesi terakhir penyampaian dari Narasumber ketiga Dito Respati dalam penyampaiannya bang @bababdito langsung memberikan kuis kepada para temen-temen yang hadir dengan menampilkan gambar pada layar projector yang kemudian diminta untuk menebak foto mana yang menggunakan DSLR dan mana yang menggunakan iPhone, nah...beruntung banget bagi yang bener menebak karna bang dito langsung ngasi voucer pulsa dari telkomsel 100rb...top dah. Memang kalo orang awam yang melihat foto-foto yang ditunjukkan @bababdito susah sekali menentukan asal kamera yang dipakai untuk memotret foto itu. Ada yang berbeda cara penyampaian dari bung @bababdito, yaitu memberikan tips-tips memotret dengan memutar video seputar cara memotret dengan benar. Disini bung @bababdito juga lebih sering menjelaskan perbedaan kamera yang digunakan untuk memotret. Memotret dengan hasil nampak seperti 3 dimensi juga dijelaskan oleh bung @bababdito, waktu dirinya menjadi wartawan menceritakan bahwa penggunaan kamera sudah dihindari, karna hampir semua wartawan sudah menggunakan iPhone untuk memotret moment karna lebih simple, praktis dan tidak ribet karna dari iPhone itu bisa langsung di send. Di akhirpenyampaianya bung @bababdito sempat meng-iklan...hehhe, karna itu titipan dari yang punya acara, yaitu dari produk Telkomsel, bahwa ada paket hemat untuk upload-download di malah hari mulai dari pukul 12.00 sampe pagi, begitulah iklan yang disampaikan oleh bung @bababdito untuk produk Telkomsel nya.
Ketiga narasumber sudah membeberkan semua ilmunya kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab, salah satunya pertanyaan dari Agung komunitas (Internet Club) yang bertanya tentang bagaimana cara membedakan foto asli non editan dengan foto yang sudah editan? menurut ustadz @hyudee salah satu cara membedakannya adalah dari exit datanya, biasanya dari DSLR atau kamera poket hasil foto yang dihasilkan langsung menyimpan smua data-data exit, kalo sebuah foto sudah masuk editan seperti photosop maka akan keliatan exit nya seperti pixelsnya skin dan lain-lainya. Kalo menurut bung @_uje cara membedakannya adalah dengan dilihatin cukup lama secara teliti maka akan ketahuan kualitas dari foto itu sendiri apakah asli atau sudah editan. Menurut bung @bababdito untuk membedakannya adalah dari seringkali kita berlatih di dunia foto, saat kita terbiasa dengan foto kita melihat foto dan memperhatikannya maka lama-lama akan bisa membedakannya sendiri mana yang asli dan editan, selain itu lihat foto itu ada dimana? indoor atau outdoor, dari situ bisa juga untuk membedakannya.


Seperti Kau Menyimpan Hati Istrimu
Salam Jepret