Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sebenarnya cukup simpel, yaitu kemiskinan, pengangguran dan karakter manusia dijaman sekarang. Tapi yang jelas semua itu berawal dari sebuah pendidikan yang ada di sekitar kita. Kalau sistem pendidikan yang kita terapkan kurang sesuai dengan yang terjadi saat ini maka akan sangat berpengaruh dengan kenyataan yang ada. Karena sesungguhnya pendidikan adalah modal pembangunan bangsa.Dulu sudah ada gerakan wajib belajar 6 tahun trus berubah menjadi wajib belajar 9 tahun, menurut saya ini masih kurang dan harus dirubah lagi menjadi wajib belajar 12 tahun, kenapa? tentunya ini akan berdampak pada kualitas dan kuantitas seseorang dalam mencari pekerjaan, seorang lulusan SMP dengan lulusan SMA tentunya memiliki kualitas yang berbeda, karna di jenjang SMA baru ada tingkat kejuruan itu artinya bakat dan kreatifitas bisa lebih dilihat saat di jenjang SMA. Jadi adanya wajib belajar 12 tahun harus segera diterapkan.
Memang masalah ekonomi menjadi kendala tersendiri, dan ini adalah tugas penting dari pemerintah pusat dan daerah. Mungkin pemerintah sudah memberikan bantuan lewat dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu. Apakah itu cukup? jawabanya TIDAK! kenapa? karena selama ini banyak bantuan dari pemerintah untuk pendidikan tidak tersalurkan dengan baik, dan kadang tiap sekolah mempunyai kebutuhan operasional yang berbeda termasuk tingkat kemampuan ekonomi masyarakatnya, dulu ada iklan SEKOLAH GRATIS tapi kenyataan dilapangan berkata lain.
Gagasan yang akan saya lakukan adalah : Yang Pertama memberikan beasiswa penuh kepada siswa yang kurang mampu hingga ke jenjang SMA. Yang Kedua memberikan beasiswa ke perguruan tinggi bagi siswa lulusan SMA yang mempunyai predikat bagus dan layak untuk melanjutkan ke Universitas. Yang Ketiga memberikan lapangan kerja bagi siswa lulusan SMA sesuai dengan bakat yang dimilikinya, dengan demikian secara otomatis dapat mengurangi tingkat pengangguran. Semoga Indonesia hari ini akan lebih baik dari sebelumnya..."Selamatkan Pendidikan Indonesia" nasib mereka ada ditangan dan hati kita.
